
1. Tahun 2017 lalu mantan Ka BIN Hendropriono mengatakan: "Sesungguhnya Pilpres 2019 yad hanya pertarungan merebut posisi wapres Jokowi".
Saya akan beri analisa singkat ex KABIN tsb

2. Kunci kemenangan pilpres adalah penggunaan lembaga dan efektifitas komunikasi politik.
Kedua faktor ini sdh dikuasai kubu Jokowi
Lembaga: KPU, KPK, Bawaslu, TNI, POLRI, Birokrasi hingga ke 74 ribu kepala desa, dst
Komunikasi: Media mainstream dikendalikan Jokowi

3. Sdh banyak indikasi POLRI berpihak ke Jokowi
TNI kemungkinan berpihak ke Jokowi (apalagi Panglima TNI mantan sesmil Presiden SBY dan Kasad menantu Hendopriono. Plus gaji 74.000 Babinsa meroket 771%

4. SBY tentu kembali seperti 2012 dan 2014 akan mendukung kemenangan Jokowi. Kali ini tidak semata2 terkait dg komitment SBY kepada Obama/Clinton, tetapi terutama terkait "Best Interest"SBY: AHY POTRI 2024

5. Terpilihnya KORUF sebagai RI 1 dan RI 2 merupakan kondisi ideal bagi terwujudnya AHY POTRI 2024
Jokowi - Maruf tidak mungkin maju kembali sbg capres 2024
Munculnya Maruf sbg cawapres Jokowi sejatinya adalah endorsement SBY.
SBY-NU-Maruf-JIL satu kelompok

6. Publik tentu heran mengapa PDIP-Golkar sbg partai terbesar pemenang pemilu 2014 TIDAK mencalonkan kader sendiri sbg capres-cawapres.
Jawabnya ada pada KPK selaku penyandera elit PDIP-Golkar melalui kasus BLBI, EKTP dll
KPK dikendalikan SBY-LBP-CSIS
PDIP-Golkar bertekuklutut

7. Tahun 2010-2014 KPK melapangkan jalan bagi terpilihnya Jokowi yg sekuler dgn mengkriminalisasi politisi2 Islam, menyendera partai2, membentuk opini politisi islam korup.
2014 -2015 KPK dipimpin T Ruki ex deputi SBY 2001-2004
RUKI cs jadi PJS KPK via Perppu No. 1/2015

8. Pelemahan politik Islam melalui KPK 2015-2019 sulit terwujud karena keberadaan Laode M Syarif yg merupakan tangan kanan JK. Meski hanya sendiri di jajaran pimpinan, sbg wakil ketua La Ode punya hak veto
Juga ada Novel Baswedan yg gagal disingkirkan dg fitnah dan pembunuhan

9. Pembubaran HTI dimaksudkan utk pelemahan politik Islam yg gagal diemban KPK. Selain itu, Fitnah terhadap HTI akan memberi legitimasi seolah2 ahok dijatuhkan oleh kelompok Islam Garis Keras
Padahal sejatinya TIDAK ADA islam garis keras atau radikal di Indonesia

10. Persetujuan PDIP dan Golkar terhadap Maruf tentu tidak semata2 hasil tekanan KPK, melainkan juga "oportunity" yg muncul dengan masuknya Maruf.
Logis jika PDI-Golkar berharap Maruf akan segera "berhalangan tetap" tak lama setelah terpilih jadi wapres

11. Jika wapres Maruf berhalangan tetap maka posisi wapres akan diisi oleh cawapres usulan partai pengusung. Nama BG berada di urutan teratas bersama Ahok.
Kemungkinan ini kemudian menjadi motif KPK utk menggagalkan Ahok melalui kasus Meikarta, milik Bos Besar Ahok: James Riady

12. Eksekutif Lippo Grup Billy Sindoro yg kasusnya sempat dipetieskan dan Billy dinyatakan Buron, mendadak diproses kembali oleh KPK, sebagai tambahan tekanan kepada James Riady agar tidak memaksakan rencana Ahok sbg cawapres pengganti Maruf
JR menyerah pada kehendak SBY-KPK

13. JR - Lippo terkesan menyerah tapi tidak demikian halnya dg Ahok, yg manuver dgn loncat ke PDIP
Apakah ada persaingan antara Ahok-BG mengejar posisi Wapres pengganti Maruf? Menurut saya, tidak. Yg mencuat adalah kompromi
Mungkin Ahok cukup jadi Mendagri atau KSP

14. Dg demikian ada dua kemungkinan terkait rencana China-CSIS-Cukong utk menempatkan China asli sebagai POTRI
Mungkin Ahok jadi capres 2024 tidak melalui PDIP atau Ahok cukup jadi cawapres BG pada pilpres 2024.
Rencana besar RRC-Cukong-CSIS mungkin diundur 2029 (Ahok RI 1)

15. Namun, rencana China-CSIS-Cukong terkait penempatan China Asli jadi Presiden RI ini dapat lebih cepat terwujud jika hasil pilpres AS 6 Nopember 2020 yad dimenangkan capres P Demokrat AS yg adlah sekutu utama RRC
Geopolitik akan kembali seperti 2008-2016 ketika Obama berkuasa

16. Harus dipahami Jokowi adalah kader HP-LBP-SBY-CSIS.
James Riady dan China masuk setelah ada kesepakatan para tokoh di balik Jokowi setuju dg rencana China-Cukong memasukan Ahok sbg pendamping Jokowi pada 2008 lalu

17. Dari analisa singkat tadi, trjawab sbgn pertanyaan dari pernyataan Hendropriono: "Pilpres 2019 sesungguhya hanya pertarungan perebutan posisi wapres Jokowi".
Juga menjawab pertanyaan terkait "pertarungan besar yg terjadi di kubu Jokowi sendiri
Simplikasinya: "IJO vs Coklat"

18. Kendala terwujudnya kepastian kemenangan Jokowi di pilpres 2019 meski kubu Jokowi sdh kuasai dua faktor: lembaga dan komunikasi politik, adalah membesarnya MARGIN kemenangan Prabowo-Sandi
Makin besar margin kemenangan, makin sulit hasil pilpres dicurangi

19. Kemungkinan skenario BG masuk menggantikan Maruf yg berhalangan tetap, juga tidak mungkin dibiarkan begitu saja oleh SBY-LBP. KPK akan kembali ditunggangi untuk menghalangi rencana tsb.
Sehingga Jokowi-Maruf /pengganti Maruf tetap berada dlm kendali SBY-HP-LBP-CSIS

20. Yang belum terungkap adalah Plan B, jika Jokowi Maruf kalah
Meski KORUF kalah, kendali SBY-LBP-HP-CSIS terhadap rezim Prabowo Sandi akan tetap eksis, terutama Sandi yg tersandera berbagai kasus di KPK

21. Prabowo? Di ring satu Prabowo sendiri, orang2 terdekatnya terdapat agen yg ditanam sejak bertahun2 lalu oleh SBY-LBP-HP
Disinilah keunggulan strategi politik dan intelejen kelompok jenderal merah ex binaan Moertopo-Murdani

22. Jika pasca pilpres, apa pun hasilnya ternyata menimbulkan chaos, maka Plan C yg operatif. Yakni kendali kekuasaan berada di tangan TNI.
Bisa jadi HP melalui menantu mengikuti jejak sukses Suharto dlm meraih dan mempertahankan kekuasaan selama 32 tahun

23. Kemungkinan chaos pasca pilpres yg mendorong IJO mengambilalih kekuasaan, sebenarnya sdh akan diantisipasi COKLAT, diantaranya melalui pengadaan 5000 srnjata berat termasuk anti Tank, yg masuk secara ilegal namun terungkap pada 2017 lalu

24. Terus terang saya sulit menjabarkan secara rinci dan lengkap analisa saya terkait pilpres 2019 di lini masa twitter yg sangat terbatas ini.
Namun, hasil penelitian dan penyelidikan kami selama 5 tahun terakhir mendapatkan bukti2 sangat kuat yg mendukung analisa saya ini