Kepada publik selalu direkayasa bahwa ISC ini adalah antitesis dari Petral. Jika Petral dianggap sarang mafia lewat pengaturan tender pembelian minyak maka ISC membeli langsung dari Perusahaan Minyak Nasional (NOC)
Sudirman Said lahir di Brebes, Jawa Tengah pada 16 April 1963. Ia lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1990. Dan mengambil Master di Bidang Administrasi Bisnis di George Washington University tahun1994.
Sebelum menjadi menteri ESDM Sudirman Said pernah malang melintang di berbagai perusahaan dan lembaga. Bahkan ikut mendirikan dan menjadi ketua Badan Pelaksana Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
Namun yg paling menarik adalah ketika Sudirman Said ditarik ke Pertamina ketika Ari Soemarno menjadi Dirut.
Bicara tentang Sudirman Said tak afdol rasanya jika tidak membahas tentang hubungan dekatnya dengan Ari Soemarno yg dikenal banyak kalangan sebagai mafia migas itu
Sebentar sebentar..
Jika Sudirman Said dianggap bagian dari mafia migas bagaimana mungkin dia membubarkan Petral ketika jadi Menteri ESDM?
Nah, kultwit ini justru akan membongkar borok2 dibalik itu semua.
Kita mulai dari Ari Soemarno dulu.
Ari Soemarno adlh pegawai karir di Pertamina yg mengawali kerjanya di bagian pengolahan. Karirnya sesungguhnya sudah tamat pd awal 1990-an ketika terbukti melakukan penyimpangan dlm pembangunan Kilang LNG Bontang. m.detik.com/finance/berita…
Gaji Ari Soemarno diturunkan dan tidak diberikan kewenangan apapun. Namun perubahan politik membawa angin cerah baginya. Ari dipromosikan menjadi Presdir Petral Singapura, perusahaan yg menjadi trading arms Pertamina dalam memasok minyak mentah dan BBM utk kebutuhan dalam negeri
Pada tahun 2004, Ari Sumarno dipromosikan menjadi Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina. Posisinya di Petral digantikan oleh Hanung Budya dan posisi Hanung sebagai Vice President digantikan oleh Daniel Purba. Petral sendiri dikuasai oleh sang legenda Reza Chalid
Pada tahun 2008, Ari Soemarno diangkat sebagai Dirut Pertamina. Pada masa Ari Soemarno jadi Dirut Pertamina inilah Sudirman Said masuk ke Pertamina atas titipan Endriartono Sutarto, mantan Panglima TNI yg punya hubungan dekat dengan Rini Soemarno, adik Ari.
Endriartono menempatkan Sudirman Said di Pertamina karena Sudirman Said pandai mengambil hatinya ketika masih jadi Tim Penataan Unit Bisnis TNI. Tujuannya mungkin untuk menjaga kepentingannya di BUMN tersebut.
Oleh Ari Soemarno, Sudirman Said dijadikan staf ahli Dirut, dan selanjutnya ketika Integrated Supply Chain (ISC) dibentuk pada September 2008 Sudirman Said diberi tugas sebagai Senior Vice President (SVP) untuk ISC
Banyak yg menganggap mafia migas identik dgn Petral, namun sesungguhnya justru ISC inilah yg merupakan jantung mafia migas di pertamina. Sebab mulai dr impor ekspor 'requistion' volume, 'schedule', jenis, term and condition, semua keputusan di tangan ISC sbg Owner Estimate Petral
Kepada publik selalu direkayasa bahwa ISC ini adalah antitesis dari Petral. Jika Petral dianggap sarang mafia lewat pengaturan tender pembelian minyak maka ISC membeli langsung dari Perusahaan Minyak Nasional (NOC)
Tapi benarkah ISC dapat menghindari kongkalikong pembelian minyak? Logikanya jika lewat tender saja bisa jadi sarang mafia apalagi penunjukan langsung tanpa tender. Peluang kongkalikong justru makin besar.
Betul saja! Selang beberapa hari dilantik, November 2008, Sudirman Said langsung terbang ke London bersama Daniel Purba dan menginap di Ritz Carlton untuk bertemu dengan Perusahaan Minyak Nasional (NOC) Libya yg difasilitasi oleh Concord Energy
Saat itu juga Sudirman Said menandatangani Sales and Purchase Agreement atas nama ISC Pertamina untuk volume 4 juta barel minyak Sarir.
Penunjukan langsung dari Sudirman Said tanpa tender ini terbukti bermasalah. Lebih lengkapnya silakan dibaca disini eksplorasi.id/pertamina-pern…
Khas gaya Sudirman Said, penyesatan publik diskenariokan dgn penjelasan bahwa dealing langsung ke NOC dan tidak melalui trader akan menjadikan harga beli minyak lebih murah, tanpa ada fee atau pengeluaran lain.
Ini berbeda dgn mekanisme tender di Petral, yg selalu memakai trader
Pola yang dibangun sangatlah halus dan canggih. Kesannya pembelian langsung lebih menguntungkan. Padahal dibalik itu utk setiap barrel yg dipasok ke Pertamina melalui ISC, NOC Libya harus berkomitment membayar sejumlah fee kepada Concord Energy.
Siapakah Concord Energy ini? Jika selama ini kita hanya tahu mafia migas hanya identik dengan Petral dan Reza Chalid maka itu tidak benar. Sebab ada yg namanya Nasrat dgn Concord Energy-nya yg juga merupakan guru dari Reza Chalid.
Oya, Ari Soemarno memegang 35% saham Concord.
Jika di Petral proses yang seakan-akan transparan melalui tender, dgn Reza Chalid sebagai penguasanya. Maka di ISC prosesnya tertutup negosiasi langsung dengan NOC, dengan Concord Energy memainkan seluruh perancangan bisnisnya. Ujung2nya sama, mengejar rente ekonomi.
Kembali ke Sudirman Said, rencana jahat tinggalah rencana. Dokumen penunjukan langsung yang sudah diteken Sudirman Said di London, yang tidak transparan itu menjadi pesta yg bubar terlalu awal.
Pada awal 2009, Ari Sumarno dipecat dari Dirut Pertamina, digantikan oleh Karen Agustiawan.
Perjanjian yang sudah diteken Sudirman Said bersama dengan NOC Libya dibatalkan oleh Karen dan Sudirman Said dimutasi dari ISC.
Pesta bubar, rente ekonomi batal dihimpun.
Sudirman Said yg dianggap memberi karpet merah bagi Concord Energy milik Nasrat dan Ari Soemarno itu pun harus rela dicopot dari jabatannya yg baru 7 bulan di ISC surabaya.tribunnews.com/2009/03/19/sud…
Selepas dicampakkan dari ISC Pertamina karena kelakuannya yang tidak transparan, Sudirman Said yg bekas aktivis Masyarakat Transparansi Indonesia itu pun ditampung oleh Indika Energy, satu perusahaan energi dan migas nasional