Hi guyz maaf sebelumnya, aku mau ceritain pengalamanku ketemu jodoh di toko buku. Jorok ya jodohmah. Bisa dimana-mana. Semoga thread ini bermanfaat buat kalian yang jomblo agar lebih sabar nunggu jodoh yang masih di simpan oleh tuhan.
Oke, kenalin namaku Federica. Mahasiswa tingkat akhir jurusan hukum. Statusku jomblo saat itu. Bahkan aku masih trauma untuk pacaran karena mantanku yang kampret. Aku pernah buat threadnya. Kalian bisa baca sebelumnya biar tidak bingung twitter.com/Federicakim/st…
Setelah putus sama si joe, banyak cowok yg deketin gue. Eh ini enaknya bilang aku, gue apa aing ya? Wkwk apakah yang kayak gini pantes dibahas. Nah cowok-cowok itu kayak nggak serius gitu ngedeketinnya. Cuma penasaran, main-main, dan pergi.
Dari situ, aku nggak pernah nanggapin cowok yang deketin aku lagi. Kayak udah males lah dengan omongan omongan buaya. Kalo ada yg deketin, bisa langsung ketebak mau ke arah mana pembicaraannya.
Nah aku punya sahabat. Kemana-mana kayak ban motor, berdua terus. Kita sama-sama jomblo ya. Dan sama-sama di selingkuhin juga. Nah karena itu, aku punya partner buat nge jomblo. Ke bioskop nggak perlu pacar, tinggal sama dia. Sebut aja sahabat aku ini Fani.
Fani ini primadona di kampus aku, dan banyak yg suka sama dia.
Pas lagi makan bareng sama Fani di kfc, dia bilang, "Ca, kayaknya saatnya gue buka hati deh."
Aku kaget ya, karena Fani ini orangnya anti banget sama gombalan & tidak pernah dekat sama cowok lingkungan kampus.
Story
Toko Buku Unik Dari Seluruh Dunia
Ngaku sebagai booklover? Kalau begitu Kamu harus tahu tentang toko buku - toko buku terunik di dunia ini 2111 pv
16
"Eh serius, lo? Perasaan kemarin lo bilang mau langsung nikah aja, kagak mau pacar-pacaran." Sindirku.
Dia jawab serius. And guess what, 2 bulan kemudian dia bilang ke aku kalo dia pacaran sama temen sefakultas kami, sebut aja cowok itu Gerard ya.
Aku terkaget, karena faktanya Fani ini dulunya sangat mementingkan paras dan penampilan pasangannya. Secara dia itu seorang model. Nah si Gerard ini cowok lugu, yang penampilannya biasa banget. Dia kerja sebagai polisi dan ambil kelas karyawan di fakultas kami. Dan mereka telahㅡ
ㅡjalan pacaran selama satu bulan ketika Fani cerita ke aku.
"Ya, Ca. Kalo kita liat dari penampilan mulu kapan puasnya sih. Kadang aku dulu mikir, kenapa temenku mau sama yang wajahnya kayak bapak-bapak, sekarang aku tahu jawabannya. Buat apa coba kita pacaran sama yangㅡ
Dari situ, ku merasa sendiri banget. Kalo mau nonton bioskop, nggak ada temen. Karena Fani selalu nonton sama Gerard. Akhirnya karena kepengen banget nonton, aku ke bioskop sendiri. Gak apa-apa, aku kuat dengan tatapan meremehkan yg diberikan beberapa pasangan di bioskop
Fani juga jadi lebih sering nasehatin aku buat segera mencari pacar. Katanya nggak usah jadi pemilih, nggak usah cari hartanya, nggak usah cari parasnya, yang penting hatinya. Ngomong memang gampang ya!
Realistisnya, usiaku sekarang sudah 21. G mau pacaran main2 lagi.ingin memiliki teman hidup. Nggak perlu ditanya "udah makan apa belom" karena aku tau kalo nggak makan aku bisa mati. Aku lebih ingin mencari pasangan yang punya tujuan dan goals yang hrs dicapai untuk kedepannya.
Dan malam itu aku siap-siap untuk tidur dan keadaanku lagi PMS, Fani ngirim pesan. Kira-kira isinya seperti ini:
Ca, nggak sabar ingin lihat kamu punya pacar. Kayaknya friendship goals banget kalo kita bisa double date dan pacar kita akur!
Pacar lagi, pacar lagi, yang dia bahas. Dasar wanita yang sedang kasmaran!
Dengan perasaan kesal, aku memutuskan untuk tidur tanpa membalas chat Fani.
ZzZzZz
Aku tiba di Gramedia Merdeka. Mungkin kalian yg orang bandung tahu, kalo di lantai dasar Gramedia Merdeka suka ada buku-buku diskon dari mulai 10k. Nah, aku mutusin buat liat2 buku disana, siapa tahu ada yang cocok. Eh ternyata bukunya terlihat nggak menarik, akhirnya akuㅡ
ke lantai atas dimana disimpan novel-novel best seller.
Entah kenapa, semenjak jomblo, tingkat narsisku meningkat. Karena mau riya sedang di Gramedia, aku buat instastory.
Belum lama post, Fani reply instastory-ku.
"Ca, cowok di rak buku teknik boleh juga tuh."
Aku ngeliat ulang instastory-ku. Memang disana aku nggak sengaja nyorot seorang cowoj dengan hoodie pull&bear hitam lagi baca di rak buku teknik. Aku balas dm Fani dengan emot '😒' doang.
Akhirnya aku mutusin buat beli novel, yang fyi, sampe sekarang belum aku baca. Pas dikasir tiba-tiba ada yg nyelonong ke kasir saat giliranku bayar.
"Mba mau nanya."
Ternyata cowok hoodie item itu yang nyelonong ambil antrianku.
"Kalo buku Konspirasi Alam Semesta vol.2 disimpan di rak mana, ya?"
Sumpah disitu aku nahan ketawa.
"Coba cari di komputer pencarian aja, mas." Jawab kasir.
"Udah mba, tapi tulisannya 'buku tidak ditemukan'. Pas saya masukin pengarangnya juga, tetep nggak ditemukan. Padahal penerbitnya sudah share kalo buku itu katanya hanya dijual di gramedia."
"Judulny Catatan Juang, kak. Bukan Konspirasi Alam Semesta vol.2. Novelnya Fiersa, kan?"
Seminggu kemudian, eh g tahu sebulan kemudian yak. Waktu itu lg jam kosong, akhirnya ku memutuskan untuk ke kantin sama Fani beli ayam geprek. Eh pas ayam gepreknya udah jd, qt bingung sendiri mau ddk dmn karena kantinnya penuh banget woy sama mahasiswa yg cuma ddk tapi g beli:(