Pak Prabowo pidato tanpa teks? Menurut saya sih nggak. Meski saya ngga nonton, tapi saya langsung mengenali alat yang namanya: (glass) teleprompter. Bukan hal aib kok. Lha wong Obama yang dikenal sebagai orator ulung saja pake.. pic.twitter.com/tMmFB8IdtH
Tapi ya, gtu deh.. Temen saya itu masih ngeyel, ngga percaya..
Jadi kalau ada yang menanyakan, gimana cara kerja teleprompter? Baca ini ya: neiltanner.com/presidential-t…
Kolom komentar di postingan fb saya berjudul "Teleprompter" panas membara. Banyak pendukung 02 yang tersinggung, dan kemudian marah-marah ngga jelas. Banyak juga yang mencaci maki saya. Begitu juga banyak pendukung 01 yang lantas mengolok-olok Pak Prabowo. Sedih deh.
Kenapa ya susah sekali untuk bertukar pendapat secara santun? Di postingan saya, tak ada sedikit pun ungkapan merendahkan Pak Prabowo. Saya hanya sekedar mengungkap fakta, ada teknologi bernama "teleprompter" untuk menunjang public speaking. Dan itu bukan teknologi baru.
Di twitter, banyak respon bernada positif atas postingan saya itu, bahkan berterima-kasih karena mendapat ilmu baru. Ada yang nulis, "..(dulu) saya kira itu kaca anti peluru..." 😀
Ada juga sih yang komennya negatif, tapi ngga sebanyak di fb.
Teleprompter bukan hanya dipake pejabat publik. Tapi sejak dulu dipake penyiar televisi, misalnya. Bentuk dan posisi saja yang berbeda.
Kalau pernah nonton Oscars atau Golden Globe, aktor/aktris yang jadi presenter atau pembaca nominasi itu juga membaca prompter.
Jadi sekali lagi, pake teleprompter itu bukan aib. Entah kenapa kok para pendukung 02 marah-marah dan menyerang saya? Ini sedikit contohnya. Yang lain masih banyaaak.... pic.twitter.com/K1FXg0Bdbi
Kondisi terkini postingan saya di facebook.
Ketika komen masih di kisaran 200-an, saya masih sesekali respon, dan menghapus komen yang keterlaluan. Sekarang angkanya sudah 900-an, mendingan dicuekin saja. Betul? pic.twitter.com/dySOOiiXLG
Dear all..
Postingan nggak saya hapus atau diubah settingan menjadi private. Tapi saya ngga akan baca lagi komen-komen di situ, apalagi merespon. Capek.
Mbak admin mau lanjut nonton tenis saja😊😊😊 pic.twitter.com/0K0pIhU4w3
@tsuroiya@yunartowijaya Lagian pidato itu yg penting isinya, bukan bagaimana caranya, mau pakai teks, mau teleprompter, mau hafal dari hati..ya monggo ...tidak perlu jadi heboh. Lalu kalau pakai teks kenapa...kalau isinya luarbiasa hebat dan menggetarkan langit? Daripada sok hapal tapi kosong.
@toejoelima@tsuroiya@yunartowijaya bagi sebagian orang waras setuju pendapat ini tp masalahnya bagi sebagian orang yg gak waras pidato dengan teks justru dijadikan bahan bully bagi mereka....seperti awalnya mereka menggunakan sentimen agama...dan akhirnya jadi boomerang sendiri buat mereka...
@tsuroiya@ibutcc@yunartowijaya Betul gak semua orang bisa pake telepromter. Pak SBY termasuk yg kesulitan dan memilih pake kertas kerpekan, juga Pak Jkw. Kalah Bu Mega sempet pake tapi lihatnya ke satu sisi mulu hehe
@tsuroiya@ibutcc@yunartowijaya Lebih banyak pake kerpekan mbak.. kan dulu tim prompternya dari kantor saya (kantor mas ulil jg) lewat bang AM, jadi sy tahu betul ceritanya.
@dedyR76@DanuADP10JUVE Perhatikan tanda panah di kedua foto ini ya Mas.. Itu lah yang namanya teleprompter. Hanya terlihat jika difoto dalam jarak cukup jauh. Di dalam jepretan close up, ya ngga kelihatan... pic.twitter.com/VilCvnlVKv