Posisi Wakil Gubernur DKI yang ditinggalkan Sandiaga Salahudin Uno belum terisi. Partai Gerindra dan PKS DKI pada Senin (3/12/2018) menunda pembahasan untuk menentukan posisi Wagub DKI.
Di tengah tak kunjung ada nama Cawagub DKI pengganti Sandiaga, nama Erwin Aksa didorong menjadi orang nomor dua di Jakarta mendampingi Gubernur Anies Rasyid Baswedan. Peneliti dari Suropati Syndicate, Abdul Haji Talaohu, menyebut figur Erwin Aksa adalah sosok yang tepat menjadi pengganti Sandiaga Uno.
"Erwin Aksa memenuhi kriteria ideal sebagai pengisi kursi Wagub DKI yang kosong ditinggal Sandi. Terlebih, jika dilihat latar belakangnya, Bang Erwin punya kemiripan dengan Sandi," kata Abdul Haji Talaohu, yang biasa disapa Ajis, kepada wartawan Jumat, (6/12).
Menurut dia, kolaborasi pasangan Anies-Erwin akan menjadi pakem yang kurang-lebih menggambarkan warna pasangan Anies-Sandi. Di samping usia Erwin yang masih muda, ia adalah pengusaha profesional. Kriteria ini, menurut Ajis, cocok dengan status Jakarta, yang tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tapi juga pusat bisnis.
Nama Erwin dinilai juga bisa menjadi penengah saat Gerindra dan PKS tak juga mencapai kata sepakat soal nama Cawagub DKI. Kekuatan Erwin Aksa juga terletak pada usia dia yang relatif muda yang diharapkan dapat lebih enerjik dan aktif di dalam mengurus Ibu Kota.



Biodata Erwin Aksa
Erwin Aksa lahir di Ujung Pandang pada 7 Desember 1975. Ia memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Pembangunan III, Makassar pada tahun 1981-1987. Lalu, melanjutkan Sekolah Menengah Pertama Islam Athirah, Makassar pada tahun 1987-1990. Setelah itu, Erwin pun melanjutkan sekolahnya di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Bandung pada tahun 1990-1993. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya ke Amerika Serikat dengan mengambil jurusan ekonomi di University of Pittsburgh, Pennsylvania.
Erwin memulai kariernya di perusahaan keluarga sebagai executive director & deputy VPD PT Semen Bosowa Maros pada 1997. Di tahun 2005, secara perlahan tapi pasti, jabatan dan kariernya naik sebagai direktur utama PT Bosowa Energi. Hingga pada perkembangan selanjutnya, jabatannya terus menjulang. Erwin dipercaya untuk menjabat sebagai president director Bosowa Corporation.
Dari istri tercintanya, Andi Fatmawati Manggabarani, Erwin Aksa memilik anak-anak bernama Trinisha Erwin Aksa, Shayla Erwin Aksa, dan Muhammad Yusuf Erwin Aksa.


Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2008-2011
Erwin Aksa terpilih menjadi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk periode 2008-2011, menggantikan Sandiaga S Uno yang menduduki posisi tersebut sejak 2005-2008.




Sempat mencalonkan jadi Ketua Umum PSSI
Erwin Aksa secara resmi mengundurkan diri dari pencalonan Ketua Umum (Ketum) PSSI beberapa saat sebelum pemilihan pada Kongres Biasa di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/11). Pengunduran diri disampaikan kepada forum yang dipimpin oleh Ketua Komite Pemilihan, Agum Gumelar.
"Saya ingin melihat PSSI maju dan melihat sepakbola kembali ke masa kejayaan," ujar Erwin Aksa.
"Saya juga menaruh harapan kepada pemimpin baru untuk menjalankan amanah. Saya mendukung Moeldoko untuk menjadi ketua umum PSSI," tambahnya.




Antara Erwin Aksa, JK, dan Anies-Sandi




Peran Erwin Aksa di Balik Kemenangan Anies-Sandi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara khusus memperkenalkan pengusaha Erwin Aksa saat merayakan 'kemenangan' Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di kediaman pribadi Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebut keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu memiliki andil besar dalam mengantarkan kemenangan Anies-Sandi.
Sosok Erwin Aksa sebenarnya bukan sosok baru bagi pasangan Anies-Sandi. Saat Gerindra dan PKS masih dalam proses PDKT dengan Anies, Erwin Aksalah yang menjadi jembatan. Beberapa pekan jelang pendaftaran paslon di Pilgub DKI Jakarta pada 21 September 2016, saat itu, Gerindra belum memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan.
Namun, nama Anies Baswedan sudah mencuat untuk menjadi salah satu calon gubernur DKI Jakarta. Erwin Aksa kemudian diutus untuk mendekati Anies.
Suatu malam, Erwin menyambangi Anies yang tengah terbaring lemah di Rumah Sakit Mayapada karena terkena demam berdarah. Dalam pertemuan itu Erwin menyampaikan kepada Anies bahwa sejumlah tokoh nasional ingin agar ia maju sebagai cagub DKI Jakarta.
Erwin menyampaikan bahwa setidaknya Gerindra dan PKS menjadi dua partai yang ingin agar Anies maju. Sebagian faksi di Partai Golkar seperti kubu Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla juga ingin agar Anies maju.
Keinginan tersebut tak langsung disetujui oleh Anies. Ia meminta waktu untuk berpikir. Lagipula, saat itu Anies tengah terbaring di rumah sakit.
Sejak Anies memutuskan untuk maju, Erwin yang merupakan Ketua Bidang Perdagangan dan Industri Partai Golkar ini aktif mendukung Anies dalam pemenangan. Ia beberapa kali ikut dalam kampanye Anies-Sandi. Erwin juga bukan orang baru bagi Sandiaga Uno. Sebagai sesama pengusaha, keduanya memang sudah lama berhubungan.
Campur tangan Erwin berbuah hasil. Jika saat itu Anies menolak mempertimbangkan tawaran Erwin, mungkin ia tak akan pernah menjadi gubernur DKI Jakarta.