Koordinator Lapangan Aliansi Mahasiswa Anti Komunis (Alamak), Rahmat Imran tak membantah soal dirinya yang disebut sebagai aktor di balik pengerahan massa ke kantor LBH Jakarta. Dia mengakui memang datang untuk membubarkan kegiatan di dalam kantor LBH karena dicurigai sebagai acara PKI.
Alamak telah mengirimkan surat pemberitahuan aksi selama tiga hari sejak Sabtu pekan lalu di kantor LBH Jakarta. Aksi ini untuk merespon kegiatan seminar sejarah 1965 yang diselenggarakan LBH Jakarta dan disebut tak memiliki izin. Agenda tersebut dinilai sebagai acara komunis atau PKI.
Menurut Rahmat, agenda seminar pada Sabtu lalu itu akhirnya dibatalkan setelah dibubarkan polisi karena tak memiliki izin. Namun, pihaknya mendapat informasi bahwa kegiatan tersebut dilanjutkan lagi malam harinya.







Namun, menurut kabar yang beredar Rahmat Himran dikabarkan hilang dan tak bisa dihubungi istri dan keluarganya.


