
"Berkah Tersembunyi... Kepada Jokowi!!" - pic.twitter.com/mmc1kaYDPz


Ditengah krisis global yang semua negara mendapat tekanan penerimaan yang lebih kecil daripada ongkos,

Artinya, APBN yang lebih terarah kepada fungsi ekonomi untuk dalam jangka panjang mencapai kemandirian membiayai fungsi sosial.

Andaikan tidak ada ada krisis global tentu tidak mudah bagi Jokowi melakukan reformasi anggaran.

Namun dengan situasi krisis global ini, pihak DPR tidak punya pilihan kecuali harus mendukung program kerjanya.

Walau ada sebagian yang ngotot tapi tidak berpengaruh apapun terhadap kebijakannya untuk mengembalikan APBN dalam stuktur biaya yang sehat.

Ketika aksi demo 411 yang dipicu oleh Ahok yang diduga melakukan penistaan agama,

seorang teman mengatakan kepada saya, bahwa keadaan ketika itu memang genting.

Namun Jokowi tidak panik. Di situasi yang tidak menentu itu, dia lebih fokus kerja melakukan blusukan ke proyek Bandara.

Dia serahkan kpd sistem Keamanan & Pertahanan yg dimilik negara menghadapi demo kolosal itu. Stlh itu dia bisa melihat persoalan scr jenih.

Bahwa ada sesuatu yang memang renta bagi bangsa ini. Apa itu? Intoleran. Setiap elite politik diajaknya bicara soal ini.

Juga tokoh agama & ormas diajaknya bicara. Intinya masalah intolerance ini bkn hanya isu tp suatu fakta yg harus dihadapi agar NKRI selamat.

Lantas apa solusinya? Tidak mengerahkan TNI dan POLRI menangkapi mereka yang berbeda.

Tapi inilah saat yang tepat menguji supremasi hukum sebagai benteng NKRI. Kasus Ahok harus dijauhkan dari upaya intervensi siapapun.

Walau karena ini sedikit menyinggung PDIP, yang sadar sedang ditempatkan di corner oleh lawan politiknya.

Ahok diadili & org banyak sadar bahwa tdk ada yg kebal hukum & tdk perlu ada yg di takuti bahwa siapapun sama kedudukannya di hadapan hukum.

Silent majority yang selama ini muak dengan sikap arogan dan intolerance bangkit. Satu demi satu mereka melaporkan HR ke Polisi.

Satu demi satu daerah berani menentang kehadiran FPI. Tentu konsekuensinya POLISI hrs menindak lanjuti proses pengaduan ini scr profesional.

Andaikan tidak ada aksi 411, masalah intolerance ini akan jadi api dalam sekam yang kapan saja bisa meledak tanpa bisa dikendalikan.

Samahalnya ketika tahun tahun awal Jokowi memimpin, yang dibenahinya adalah Migas dan PLN.

Ini mendapat perlawanan dari elite politik yang selama ini manja dengan sistem yang korup dari kedua entity tersebut.

Namun Jokowi menyelesaikannya dengan kekuatan hukum dan sifat yang santun namun konsisten. Apa hasilnya?

Reformasi MIGAS telah membuat Pertamina untung dengan kinerja terbaik dibandingkan Petronas, PTT, Cenvron, Shell.