
Kultwit...
●→ IDUL ADHA; MUHAMMADIYAH dan PEMERINTAH SAMA tapi BEDA ←● pic.twitter.com/r7VMRmUDeU


1. Bismillah....Muhammadiyah Puasa Arafah 9 Dzulhijjah dan Idul Adha 10 Dzulhijjah, begitu juga pemerintah. Tidak ada yang beda !

2. Kalo Muhammadiyah dan Pemerintah Puasa Arafah 8 Dzulhijjah dan Idul Adha 12 Dzulhijjah, maka jelas itu mengada-ada.

3. Yang beda, tahun ini, 9 Dzulhijjah Muhammadiyah jatuhnya pd hari Selasa 22 September 2015, maka Idul Adhanya Rabu 23 September 2015.

4. Dan Pemerintah cq Kemenag RI 09 Dzulhijjahnya jatuh pada Rabu 23 September 2015 dan Idul Adhanya pada Kamis 24 September 2015.

5. Patokan Hari Besar dan amal dalam Islam bukan kalender Kristen/Masehi tapi kalender Islam/Hijriyah.

6.
Begitu juga puasa Arafah dan Idul Adha patokannya bukan Wukuf jamaah haji di Arafah.

7. Puasa Arafah bahkan sudah dikenal dan dilaksanakan Rasulullah sebelum adanya wukuf di Arafah. Ini pendapat para ulama berdasarkan hadis.

8. "Rasulullah TERBIASA puasa 9 Dzulhijjah, hari Asyura, 3 hari setiap bln, senin pertama setiap bulan & 2 kali kamis" (HR. Nasai 2429)

9. Coba bayangkan, kalo Puasa Arafah harus mengacu kepada Wukuf di Arafah, begitu juga Idul Adha harus setelah Wukuf Arafah,

10. Andai terjadi banjir dan perang di Arafah sana yang menyebabkan tidak terksanakannya Wukuf Arafah;

11. Apakah umat Islam seluruh dunia juga harus berhenti puasa Arafah dan Idul Adha? Tidak kan?

12. Nah..masalahnya, kok, bisa beda penetapan harinya, padahal sama-sama puasa Arafah 9 Dzulhijjah dan Idul Adha 10 Dzulhijjah?

13. Jawabannya, karena beda metode penetapan bulan baru (hilal). Dan puasa Arafah dan Idul Adha mengacu kepada hilal di masing² negara itu.

14. Muhammadiyah pake metode hisab wujudul hilal sebagai penafsiran rukyat dalam konteks kekinian.

15. Menghitung dengan menetapkan bulan baru (hilal) tanpa mensyaratkan ketinggiannya sekian derajat.

16. Pokoknya sudah ada hilal, meski di bawah 1 derajat asal lebih 0 derajat, maka bulan lama berganti, dan masuk bulan baru.

17. Sedangkan pemerintah dengan metode rukyat tapi mensyaratkan ketinggian hilal melalui hisab (perhitungan) di atas 2 derajat.

18. Ini yang kemudian disebut imkanur rukyat, kemungkinan hilal dapat dilihat/rukyah, yaitu di atas 2 derajat.

19. Meskipun menurut pakar hisab, hilal di ketinggian 4 derajat saja masih sulit dirukyat, dilihat dgn mata telanjang.

20. Jd kalo hilal di bawah 2 derajat menurut hisab, inilah yg menyebabkan terjadinya perbedaan hari Id antara Muhammadiyah dgn pemerintah.

21. Seperti Idul Adha yang harinya tidak sama tahun ini, karena ketinggian hilal awal Dzulhijjah berada di bawah 2 derajat.

22. Muhammadiyah tidak mensyaratkan ketinggian hilal sekian derajat, sedangkan pemerintah cq. Kemenag RI mensyaratkannya.

23. Maka, kalo hilal menurut hisab di atas 2 derajat, in sya Allah tidak ada perbedaan antara Muhammadiyah dan Pemerintah.